Rabu, 26 November 2014

Story Line "Penghiatan Pembawa Malapetaka"


Peghianatan Pembawa Malapetaka


Tema : Kawin Sasuku ( Penghianatan, Persahabatan dan Asmara )


Cerita ini berasal dari sebuah persahabatan yang begitu harmonis. Tepatnya disebuah daerah yang bernama Koto Tuo di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Disana hiduplah dua orang pemuda dan dua orang pemudi yang telah bersahabat dari waktu mereka kecil. Mereka adalah sahabat yang sangat harmonis. Mereka bernama Emi, Susi, Ari dan Ujang.

Ari ( 18 tahun ) adalah seorang pria yang begitu gagah dan berani. Ia juga memiliki sifat yang sangat bijaksana, sopan dan ramah. Dia begitu diidamkan oleh wanita dikampung tersebut. Ia terlahir didalam sebuah keluarga yang sangat sederhana. 

Emi ( 17 tahun ) adalah seorang wanita yang begitu shaleh, namun ia sedikit cerewet. Senyumnya begitu manis. Ia juga merupakn sosok wanita yang begitu anggun. Emi juga dilahirkan dan dibesarkan didalam sebuah keluarga yang kaya dimasa itu. Karena Ayah Emi merupakan seorang Datuk didaerah tersbut.

Sedangkan temannya Susi ( 18 tahun ) adalah seorang wanita lugu yang berpenampilan biasa-biasa saja. Ia juga terlahir didalam keluarga kecil yang sangat sederhana. Berbeda dengan sahabatnya Ujang ( 20 tahun ), ia merupakan sosok seorang pria yang begitu baik namun sangat mudah terpengaruh kepada orang lain. Ia juga sangat kaya dan sopan. Ujang jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri yaitu Emi.

Kisah ini berawal ketika empat orang sahabat ini selesai melaksanakan tadarus dikampungnya. Saat itu hari menunjukan pukul 21.00 WIB. Emi dan Susi berjalan sambil berbincang-bincang menuju kerumah mereka masing-masing. Kemudian tiba-tiba Ari dan Ujang menghampiri mereka.

Mereka berjalan dan bercanda secara bersama. Terasa hubungan persahabatan yang begitu harmonis diantara mereka. Ditengah mereka sedang asyik bercanda gurau tiba-tiba Ari mengutarakan cintanya kepada Emi. Hal ini membuat Ujang menjadi kaget dan terdiam. Karena Ujang ternyata juga mencintai Emi. Sementara Susi mulai merayu Emi dan Ari karena ia begitu mendukung hubungan tersebut. Dan Emi pun akhirnya dengan wajah memerah hanya tersenyum kepada sahabt-sahabtnya.

Melihat hal yang demikian Ujang menjadi marah dan begitu kecewa ia pergi meninggalkan sahabat-sahabatnya tersebut hal ini membuat sahabatnya yang lain menjadi bertanya-tanya. Susi pun segera mengejar Ujang dan bertanya kepadanya. Pada awalnya Ujang hanya terdiam. Namun karena paksaan dari sahabatnya Susi, Ujang pun akhirnya mulai bercerita. 

Ia bercerita kepada Susi bahwa ia juga mencintai Emi, tapi mengapa ia mesti melihat kalau sahabatnya Ari juga mencintai wanita yang sama. Haruskah ia bersaing dengan sahabatnya sendiri. Mendengar hal yang demikian membuat Susi terdiam dan begitu kaget. Karena ternyata Susi juga memendam perasaan kepada Ujang. Ia kecewa dan hati kecilnya meangis, karena ternyata orang yang ia cintai juga mencintai orang lain.

Hari berganti hari dan lima tahun pun berlalu. Hubungan antara Ari dan Emi pun masih terus berlanjut. Bahkan mereka terlihat begitu mesra. Tetapi tanpa mereka sadari ternyata ada Sahabat mereka yang sakit melihat hubungan mereka tersebut. Walaupun secara kasat mata hubungan persahabatan mereka masih terlihat begitu harmonis. Namun sebenarnya telah retak.

Melihat umur mereka yang kini telah beranjank dewasa, Ari yang kini menjadi seorang pedagang yang sukses, akhirnya melamar secara resmi Emi kekasihnya. Saat prosesi pelamaran dihadiri oleh beberapa orang terdekat mereka. Termasuk Sahabat-sahabatnya Ujang dan Susi. Namun tak disangka inilah yang menjadi pecahnya persahabatan tersebut. Melihat lamaran tersebut diterima, hal ini kembali mengugkit luka lama Ujang. Ujang kemudian memiliki sebuah pemikiran untuk membunuh Ari. Karena ia merasa Ari tak pantas memiliki Emi. Susi pun memiliki pemikiran untuk memfitnah Endang kepada Ujang.

Keesokan harinya dibawah sebuah pohon yang begitu rindang Ari sedang menunggu kekasihnya Emi. Namun sebelum Emi tiba disana. Ujang menghampiri Ari. Ia mengatakan kalau Emi terjatuh dan pingsan. Padahal itu hanya sebuah omong kosong belaka. Kerena begitu percaya dengan Ujang, Ari pun mengikuti Ujang. Sesampainya disebuah hutan yang sepi Ujang langsung menusuk Ari dengan sebilah pisau. Dan Ari pun tewas seketika.

Mendengar berita tentang tewasnya kekasih hatinya, Emi pun pingsan seketika. Ia terkejut dan tidak bisa menerima semua ini. Disaat kekosongan hati Emi, Ujang pun mulai mengisi hati yang kosong tesebut. Dia begitu perhatian kepada Emi. Sampai akhirnya secara berangsur-angsur Emi pun mulai mencintai Ujang.

Melihat kondisi yang demikian membuat Susi menjadi marah. Rencana Susi untuk menfitnah Emi pun segera dilaksanakannya. Suatu ketika Ujang berencana untuk mengajak Emi pergi melihat randai dikampung sebelah. Namun ditengah jalan ia melihat Susi duduk termenung sambil menangis. Ia segera mendekati Susi dan bertanya kenapa dia seperti ini. 

Susi pada awalnya hanya terdiam membisu, akan tetapi Ujang tetap memaksanya. Sampai akhirnya Susi mengatakan kalau ia dilarang oleh Emi untuk mendekati Ujang. Ia juga diancam kalau terus mendekati Ujang dia akan tau sendiri akibatnya. Susi mulai menangis kepada Ujang. Ia berhasil menipu Ujang dengar ceritanya.

Tanpa pikir panjang Ujang pun pergi menuju kerumah Emi, sesampainya dirumah Emi ia langsung menghardik Emi. Lantas saja hal ini membuat Emi menjadi bingung. Emi menanyakan apa yang terjadi kepada Ujang. Akan tetapi bukannya menjawab Ujang malah memutuskan hubungan cintanya dengan Emi. Emi kaget dan menangis, ia tak menyangka sahabatnya sendirilah yang tega menfitnahnya.

Disaat suasana menjadi kacau Susi menjadi begitu bahagia, ia berusaha mendekati Ujang dengan berbagai cara. Ujang pun secara perlahan mulai mencintai Susi. Ia berniat utuk melamar Susi. Namun sayang seribu sayang ketika Ujang datang kerumah Susi dan ia berkenalan dengan orang tua Susi seketika membuat Orang Tua Susi menjadi terkejut. Karena ternyata Ujang dan Susi adalah adik-kakak.

Mereka dipisahkan karena Orang Tua mereka mengiinginkan kehidupan anaknya yang lebih baik. Namun tujuan baik mereka ternyata kini telah berubah menjadi satu hal yang berbahaya. Karena cinta yang tumbuh antara Susi dan Ujang merupakan cinta terlarang. Mereka sudah tidak bisa dipisahkan. 

Hal ini serentak membuat warga kampung mejadi menggunjigkan mereka. Karena terang saja kawin sasuku itu dilarang didalam masyarakat Minangkabau. Bahkah mereka tidak hanya sasuku melainkan juga saudara kandung. Sampai akhirnya mereka kabur dari rumah dan kawin lari dan memilih untuk bunuh diri bersama. Hal ini menyadarkan semua pihak bahwa sebuah penghianatan akan berakhir menjadi sebuah malapetaka.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar