DESAIN PRODUKSI
FILM DOKUMENTER
"KAWA DAUN"
MINUMAN KHAS SUMATERA BARAT
By :
BARRY
RAHMAT
DEAN
LUKYSA VELLI
MICKEL
YOGI FERLIANDO
KARTIKA
WULANDARI YAHYA
SULAIMAN
ALQAFIKI
YULIA
MARISA
A.
PENDAHULUAN
Bagi anda penikmat minuman kopi mungkin tidak
pernah terpikirkan bagi anda bahwa selain
bijinya, daun kopi ternyata juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan minuman.
Selain memiliki aroma dan rasa yang yang tak kalah sedap, daun kopi juga memiliki
manfaat yang berguna bagi tubuh kita. Di Tanahdatar Sumatera Barat, tempat
minuman ini mulai diperkenalkan, minuman ini biasa di sebut Kawa Daun.
Masyarakat Sumatera Barat punya
cara lain menikmati kopi. Selain menggiling biji kopi, mereka juga memanen
daunnya. Oleh para warga, daun kopi itu kemudian diolah menjadi minuman khas
bernama kawa daun yang umumnya mereka nikmati saat mengisi waktu-waktu santai.
Jika kita melewati Tanahdatar, maka di sepanjang jalan kita akan banyak menemui
kedai-kedai yang bertuliskan "Sedia Kawa Daun". Terutama di daerah
dingin seperti Tabek, Salimpauang, dan Sungai Tarab.
Konon, pada jaman dahulu, tepatnya
pada saat Jepang masih menjajah di Ranah Minang, mereka mengambil hasil
buah/biji kopi segar dari tanah warga pribumi dan mengekspornya ke luar negeri.
Akibatnya para warga pribumi tidak dapat menikmati air seduhan dari buah.biji
kopi tersebut. Dan pada masa itu, meminum air seduhan buah/biji kopi merupakan
suatu keistimewaan tersendiri yang juga menggambarkan tingkat derajat orang
tersebut. Karena hal itu, para warga yang ingin juga menikmati bagaimana
nikmatnya kopi, maka berinisiatif mengganti ketiadaan buah/biji kopi dengan
olahan daun kopi yang ternyata memiliki rasa yang tak kalah nikmat dengan
olahan buah /biji kopi. Dan sejak saat itulah, kebiasaan warga dalam meminum
kawa daun menjadi lestari hingga saat ini.
Cara pembuatan kawa daun di
Tanahdatar pun tergolong mudah, sederhana, dan masih berciri tradisional.
Proses ini diawali dengan mengeringkan daun-daun koppi dengan cara di sangrai
di atas perapian selama kurang lebih 12 jam. Tahap pengeringan ini memang
termasuk tahap yang paling memakan waktu. Selain cara itu, ada juga beberapa
warga yang mengeringkan daun-daun kopi ini dengan cara daun-daun kopi ini di susun
seperti tusuk sate, baru kemudian dikar di atas perapian berbahan bakar kayu
hingga agak gosong, Berikutnya,
daun kopi yang telah mengering tadi dicampur dengan air dingin dan dimasak
sampi mendidih. Selain itu, bisa juga daun kopi yang agak gosong tadi lalu
diremas-remas hingga menjadi serpiha-serpihan kecil. Serpihan kecil inilah yang
kemudian diseduh dengan air panas mendidih. Setelah itu disaring dengan
saringan teh dan siap dihidangkan. Uniknya, kawa daun yang telah siap untuk
dihidangkan, tidak disuguhkan di alam gelas seperti yang biasa warga
metropolitan lakukan, melainkan dituang ke dalam wadah tempurung kelapa.
Kabarnya, ciri khas ini pula yang membuat Air Kawa Daun terasa lebih nikmat dan
harum.
Latar
belakang kami mengambil tema ini yaitu, karena adanya cita rasa yang khas dari
kawa daun ini dan sangat digemari oleh masyarakat dan wisatawan, tidak seperti
kopi yang umumnya berwarna hitam pekat dengan serbuk biji-bijiannya yang
mengendap, kawa daun justru terlihat lebih mirip air seduhan teh. Dan satu
kelebihan dari air seduhan daun kopi ini adalah kandungan kafeinnya lebih
ringan jika dibandingkan dengan air kopi biasa. Sehingga minuman satu ini cocok
dijadikan minuman kopi alternatif yang bersahabat bagi mereka yang memiliki
alergi terhadap kopi biasa.
Tujuan
dari dokumenter ini yaitu memperkenalkan sedikit sejarah dan proses pembuatan
kawa daun kepada masyarakat, sehingga masyarakat mengetahui proses pembuatan
kawa daun ini, serta memberi pengetahuan kepada masyarakat dan orang banyak,
serta fungsi eduakatif bagi penonton, dan yang khususnya dokumenter ini
dibentuk sebagai perwujudan tugas penyutradara TV II.
B.
SINOPSIS
Kawa
daun merupakan salah satu minuman yang banyak digemari oleh masyarakat, dan
wisatawan yang berkunjung kedaerah Sumatra Barat, khususnya daerah Batusangkar.
Karena rasanya nya yang begitu enak dan memberikan khas tersendiri, Selain kawa
daun ini memiliki rasa yang khas, proses pembuatan nya juga sangat menarik dan
cara penyajiannya pun juga sangat menarik, yang bisa memberi daya tarik tersen
diri bagi peminat kawa daun ini.
C.
TREATMENT
a. Segment 1
Di
segment pertama ini kami mengahadirkan beberapa buah gambar dan wawancara dengan
beberapa orang pengunjung kawa daun.
Kami bertanya tentang pengatuhuan mereka terhadap minuman kawa daun.
Selain itu kami juga memperlihatkan suatu tempat yang menyajikan minuman khas kawa daun, dan dilihatkan
daerahnya secara umum, serta juga dilihatkan sebuah plang kawa daun ditempat
tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan
masyarakat terhadap minuman kawa daun ini yang merupak salah satu minuman khas
Sumatera Barat dan juga ini bertujuan untuk mengenalkan kepada penonton agar
mengetahui dimana letak Kawa Daun tersebut.
List Pertanyaan
:
Narasumber :
Kepada beberapa orang pengunjung yang ada saat Produksi
·
Apakah Bapak/Ibuk/Saundara tau apa saja manfaat dari kawa
daun ini ?
·
Kawa Daun ini terbuat dari apa ?
|
No.
|
SHOT LIST
|
|
1.
|
Ekstablist Kedai Kawa
|
|
2.
|
Close Up
Pengujung
|
|
3.
|
Ekstream
Close Up minuman Kawa Daun
|
|
4.
|
Full Shot
Ruangan Kedai Kawa Daun
|
|
5.
|
Wawancara
dengan beberapa pengunjung di kawa daun
|
b. Segment 2
Di
segment ke 2 ini kami memperlihatkan suasana kebun tempat daun kawa diambil oleh seorang / beberapa orang petani,
dan disegment ini juga diselipkan sebuah wawancara dengan salah seorang petani
mengenai asal usul Kawa Daun, dan juga teknik pengambilan daun kawa yang baik
untuk dijadikan Kawa Daun. Dan di segment ini juga diperlihatkan petani
mengantar kawa daun ke tempat proses pembuatan.
List pertanyaan :
Narasumber :
Ibuk Emi
·
Bagaimanakah sejarah awalnya atau asal usul dari kawa daun ini ?
·
Seperti apakah proses pengelolaan yang baik untuk kebun kawa
daun ini ?
·
Apakah kendala tersulit yang pernah di alami selama
mengelola kebun kawa daun ini ?
|
No.
|
SHOT LIST
|
|
1.
|
Perjalanan Petani menuju kebun Kawa Daun
|
|
2.
|
Ekstablist Kebun Kawa Daun
|
|
3.
|
Full Shot Kebun dan Petani Kawa Daun
|
|
4.
|
Close Up petani / narasumber yang sedang mengambil daun
kawa
|
|
5.
|
Wawancara dengan petani kawa daun / narasumber
|
|
6.
|
Perjalanan petani/narasumber dari kebun menuju ke dapur
tempat proses pebuatan Kawa Daun dan Close Up kaki Narasumber menuju kedapur
|
c. Segment 3
Di
segment ke 3 ini kami memperlihatkan proses pembuatan Kawa Daun mulai dari awal
hingga akhir di sebuah dapur tempat pembuatan Kawa Daun tersebut. Disegment ini
juga kemballi dihadirkan sebuah wawancara dengan salah seorang narasumber yang
sedang membuat Kawa Daun. Serta lebih didominasi dengan gambar pembuatan.
List pertanyaan :
Narasumber :
Ibuk Emi
·
Bagainamakah proses pembuata kawa daun ini ?
·
Apa saja manfaat Kawa Daun ini ?
·
Apakah minuman kawa daun ini baik si kosumsi untuk setiap
hari nya ?
·
Dan apa kesulitan yang terberat selama proses pembuatan kawa
daun ini ?
|
No.
|
SHOT LIST
|
|
1.
|
Ekstablist
dapur / tempat pembuatan Kawa Daun
|
|
2.
|
Cara penyangraian kawa daun dari awal sampai akhir ( Full
Shot dan Close Up tangan )
|
|
4.
|
Wawancara
dengan Narasumber
|
d. Segment 4
Di
segment ke 4 ini kami memperlihatkan seorang karyawan yang sedang mengantarkan
minuman Kawa kepada Salah seorang penikmat atau pelanggan.
|
No.
|
SHOT LIST
|
|
1.
|
Close Up Kawa
daun yang telah siap saji yang akan diantarkan ke pengunjung
|
|
2.
|
Pelayan kawa
daun yag sedang membawa Kawa Daun
|
|
3.
|
Close Up
tangan pelayan Kawa Daun yang sedang membawa Kawa Daun
|
D. FAKTOR
PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PRODUKSI
Pada produksi film ini tim produksi
sepakat menerapkan sikap professional yang telah dibicarakan sebelumnya pada
saat pra produksi, yakni setiap department harus bertanggung jawab
menyelesaikan pekerjaannya masing-masing sesuai dengan konsep yang telah kita
bicarakan sebelumnya. Jadi hal tesebut senantiasa berjalan dilapangan.
Setiap produksi pasti ada dukungan dan
hambatan, dukunganya yaitu kita bisa
menumbuhkan sikap profesionalisme dalam bekerja yang nantinya sikap tersebut
yang akan dibawa dalam bekerja di dunia lapangan pekerjaan. Hambatan dalam produksi kali ini adalah faktor waktu.
Bahwasanya kerjasama antara kru dan juga talent terhambat dengan waktu yang
molor terutama ketika mencocokkan jadwal dengan talent yang juga punya kegiatan
lain diluar. Jadi selama produksi kerjasama saya dengan tim produksi berjalan
dengan semestinya tinggal pemikiran kreatif masing-masing individual yang harus
terus-menerus dilatih sehingga nantinya kita akan mantap dalam bidang yang kita
minati.
E.
CAMERA REPORT
Project
Title : Kawa Daun
Director : Mickel Yogi Ferliando
Durasi :
15 menit
|
Segment
|
Shot
|
Visual
|
Keterangan
|
|
1
|
·
Long Shot
·
Close Up
·
Ekstream Close Up
·
Full Shoot
|
·
Wawancara para pengunjung kawa daun
·
Memperlihatkan keadaan sekitar lokasi kawa daun
|
|
|
2
|
·
Medium Close Up
·
Close up
·
Long Shot
|
·
Suasana petani yang sedang memetik daun kawa
·
wawancara para petani
|
|
|
3
|
·
Full shot
·
Close up
·
Long Shot
·
Medium Close Up
|
·
Suasana dapur pembuatan kawa daun
·
Wawancara karyawan yang sedang proses pembuatan kawa daun
|
|
|
4
|
·
Full Shot
·
Close up
|
·
Pelayan yang mengantarkan minuman kawa daun kepada penikmat kawa daun
|
|
F. EQUIPMENT LIST
|
NO
|
Item
|
Unit
|
Type
|
Remark
|
|
I
|
Production Unit
|
|||
|
|
Computer
Unit
|
1
|
|
Pribadi
|
|
II
|
Dept.Penyutradaraan
|
|||
|
|
Slate/Clapper
|
1
|
|
Pinjam
|
|
III
|
Dept.Kamera
|
|||
|
|
Camera
DSLR
|
1
|
|
Pribadi
|
|
|
Tripot
|
1
|
|
Pribadi
|
|
|
Lakban
besar
|
1
|
|
Pribadi
|
|
IV
|
Dept.Lighting
|
|||
|
|
Reflector
|
1
|
|
Pribadi
|
|
V
|
Dept.Sound
|
|||
|
|
Mic DSLR
|
1
|
|
Pribadi
|
|
VI
|
Dept.Editing
|
|||
|
|
Editing
Unit
|
1
|
|
Pribadi
|
G.
CREW LIST
|
Produser
|
|
-
Kartika Wulandari Yahya
|
|
Pembimbing
|
|
-
Maisaratun Najmi, S.Sn
|
|
Manager
Produksi
|
|
-
Dean Lukisa Velli
|
|
Penulis
Naskah
|
|
-
All Crew
|
|
Sutradara
|
|
-
Mickel Yogi Ferliando
|
|
DOP
|
|
-
Sulaiman Alqafiki
-
Barry Rahmad
|
|
Editor
|
|
-
Yulia Marisa
|
|
Location Type
|
Location Set
|
D/N
|
Location Addres
|
Remark
|
|
Pemandangan alam sekikar
|
Pemandangan
|
D
|
-
Batu Sangkar
|
|
|
Sumber bahan kawa daun
|
Perkebunan kawa daun
|
D
|
-
Batu Sangkar
-
Simabua
|
|
|
Tempat pembuatan kawa daun
|
Dapur
|
D
|
-
Batu Sangkar
-
Simabua
|
|
|
Tempat penyajian
|
Kedai kawa daun
|
D
|
-
Batu Sangkar
-
Simabua
|
|
H.
LOCATION REPORT
I.
BREAKDOWN BUDGET
|
No
|
Item
|
Unit
|
Rate
|
Amount
|
Notes
|
|
Pra
Produksi
|
|||||
|
1
|
Riset
|
|
Rp 100.000,00
|
|
|
|
2
|
Print
naskah
|
|
Rp 30.000,00
|
Total :
Rp 130.000,00
|
|
|
Produksi
|
|||||
|
1
|
Konsumsi
|
|
Rp 100.000,00
|
|
|
|
2
|
Bensin
motor
|
|
Rp 50.000,00
|
Total :
Rp 150.000,00
|
|
|
Pasca
Produksi
|
|||||
|
1
|
Editing
|
|
Rp 100.000,00
|
|
|
|
2
|
DVD
|
|
Rp 20.000,00
|
Total :
Rp
120.000,00
|
|
Total
: Rp 400.000,00
J.
SHOTING SCHEDULE
Project
Title : Kawa Daun
Director : Mickel Yogi Ferliando
Durasi : 15 Menit
|
No.
|
Hari / Tanggal
|
Waktu Pelaksanaan
|
Kegiatan
|
|
1.
|
Jum’at / 14 November 2014
|
09.00 – 09.30
|
Persiapan Keberangkatan
|
|
|
|
09.30 – 10.30
|
Menuju Lokasi
|
|
|
|
10.30 – 12.00
|
Wawancara dengan Petani Kawa Daun
|
|
|
|
12.00 – 14.00
|
ISOMA
|
|
|
|
14.00 – 17.00
|
Mengambil gambar Suasana Petani Kawa Daun
|
|
|
|
17.00 – 18.00
|
Kembali ke Padang Panjang
|
|
2.
|
Sabtu / 15 November 2014
|
09.00 – 10.00
|
Menuju Lokasi
|
|
|
|
10.00 – 12.00
|
Wawancara dengan karyawan dan pemilik kawa daun
|
|
|
|
12.00 – 14.00
|
ISOMA
|
|
|
|
14.00 – 16.00
|
Mengambil gambar suasana dapur untuk pembuatan Kawa Daun
|
|
|
|
16.00 – 18.00
|
Mengambil gambar suasana pondok Kawa Daun
|
|
|
|
18.00 – 19.00
|
ISOMA
|
|
|
|
19.00 – 20.00
|
Wawancara dengan penikmat Kawa Daun
|
|
|
|
20.00 – 21.00
|
Kembali ke Padang Panjang
|
|
3.
|
Minggu / 16 November 2014
|
14.00 – 17.00
|
Mengambil Gambar Lokasi Sekitar Kawa Daun
|
|
|
|
17.00 – 18.00
|
Kembali ke Padang Panjang
|
K.
PENUTUP
Documenter kami yang berjudul “CITA RASA
DARI SETEGUK KAWA DAUN” yang berisi tentang sedikit penjelasan sejarah Kawa Daun dan Bagaiman
proses pembuatan dari Kawa Daun tersebut, perbedaan dari cita rasa Kopi dengan
Kawa Daun, hingga keistimewaan dari kawa daun tersebut. Juga ada wawancara
mengenai sedikit sejarah kawa daun dan proses
pembuatan kawa daun dari si pembuat kawa daun.
Dan semoga dokumenter kami ini dapat
dijadikan acuan pembelajaran, dan dapat menjadi tontonan edukatif yang menarik
bagi masyarakat, dan kami mohon kritik dan saran yang membangun agar dokumenter
ini bisa mencapai hasil yang memuaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar